Thursday, April 7, 2016

Titiek Titik "Keterbatasan"

by: nRy

Hari ini di tahun 1997
Setahun sebelum kerusuhan...

Kau berdiri mengajarkan persamaan kata
Melempar tanya yang = ketidakmampuan manusia
Semua anak berebut menjawab, kecuali aku suka diam
Mataku menatap telingaku menyimak dalam hati aku berkhayal

Tak puas mendengar, kau terus mengejar
Penasaran matamu jadi nanar
Kau tunjuk diriku yang sedari tadi diam
Aku jawab "keterbatasan"

Kau tersenyum, lembut Titiek titik diam

Hari ini di tahun 1997
Setahun sebelum kerusuhan...

Kau panggil aku rapat ke kantin
Bersama Setia datang menghadap
Kau tanya aku perlukah adanya PR
Ku sanggah percuma hanya teori mati

Kau bingung kan tanggung jawab
Ku jawab kan maju dan kasih tahu
Di sini kau diam jua tak harap
Detik ini kami tahu PR tak laku

Aku tersenyum, lembut Titiek titik diam

Hari ini di tahun 1997
Setahun sebelum kerusuhan...

Kau puji bakatku tanpa koma
Ku malu tak mampu ucap acap cerpenku
Depan kelas indraku bergetar...hampa...
Kau tersipu lihatku bertingkah laku

Kalian tersenyum, lembut Titiek titik diam

Hari ini sebelum zaman peralihan masih di tahun 1997...

Tanpa tanda tanya, kali ini tidak ajarkan tanda seru
Ceritanya saudara kandungmu jadi fana
Pulang kotamu tepatnya Yogyakarta
Apa adanya tuk jaga permata ananda

Giliran kami terpekik jatuhkan titik-titik bukan cinderamata
Sudah terbayang ke depan tanpa Titiek koma maupun penggalan kata
Tidak ada sinonim akronim juga tanda petik
Hari ini di tahun 1997, setahun sebelum kerusuhan, sebelum zaman peralihan...

Kita terdiam Titiek titik diam

(A Tribute to Ibu Titiek, guru bahasa Indonesia SMU Vianney)

No comments: